Virus ini
pertama kali dilaporkan pada bulan September 2012 di Arab Saudi dan awalnya
orang berfikir kasus tersebut adalah virus SARS (Severe Acute Respiratory
Syndrome). SARS. Sebelumnya memang ada wabah SARS yang juga termasuk Golongan
Corona Virus yang menimbulkan pneumonia berat hingga bisa berujung pada
kematian penderita. Namun dugaan ini ternyata salah mengingat angka kematiannya
yang cukup mencengangkan.
Dari hasil
penelitian Virus ini dinyatakan sebagai jenis baru dari kelompok Corona Virus yang
akhirnya disebut juga sebagai MERS – Cov (Middle East Respiratory Syndrome
Corona Virus). Seperti saudaranya SARS, Virus MERS merupakan jenis virus yang
lebih ganas yang menginfeksi manusia dan berakibat pada organ pernafasan dan menyebabkan
penyakit saluran pernafasan hingga bisa mengakibatkan kematian lebih tinggi
dari SARS.
Hingga saat
ini masih menjadi misteri dan pertanyaan besar, bagaimana kelompok corona virus
ini bisa menginfeksi manusia. Mengingat virus golongan corona virus hanya
menginfeksi pada hewan seperti kelelawar dan unta.
Disinyalir
infeksi virus ini pertama kali dari hewan dan kemudian menginfeksi manusia
disekitarnya dan kemudian dilaporkan juga bahwa penularan antar manusia juga
dapat terjadi sehubungan dengan petugas medis yang merawat juga jatuh sakit.
Hingga Mei
2014 kasus infeksi MERS diseluruh dunia dilaporkan ada 571 kasus dengan angka
kematian yang mengerikan mencapai 171 kasus. Virus ini menjadi perhatian dunia
melalui WHO dengan memperingatkan banyak negara untuk mewaspadai penyebaran Virus
MERS.
Sebagian
Besar bandara internasional langsung dipasang alat pendeteksi suhu tubuh
khususnya untuk penumpang yang berasal dari rawan atau di laporkan terjadi
wabah seperti timur tengah dan sekitarnya.
Gejala MERS
Sebagian
besar orang yang terinfeksi MERS akan terserang penyakit saluran pernapasan
berat dengan gejala gejala demam, batuk, dan napas pendek. Sekitar separuh dari
jumlah penderita meninggal, apabila tidak mendapatkan pertolongan yang memadai.
Sebagian lagi dilaporkan menderita penyakit saluran pernapasan tingkat sedang.
Gejala
klinis biasanya muncul antara 2 – 3 hari setelah infeksi namun tergantung dari
daya tahan tubuh seseorang.
- Pada tahap awal gejalanya mirip
seperti flu yaitu demam, myalgia, lethargy, gejala gastrointestinal,
batuk, radang tenggorokan dan beberapa gejala non-spesifik lainnya yang
bervariasi.
- Satu-satunya gejala terjadi dialami
oleh hampir seluruh pasien adalah demam di atas 38 °C sebagai pertanda
adanya infeksi.
- Gejala Sesak napas biasanya
muncul 2–10 hari setelah terekspos.
- Serangan pernafasan biasanya cukup berat dan sekitar 10–20% kasus membutuhkan ventilasi mekanis.
Pengobatan MERS
- Belum ada pengobatan secara
spesifik dapat menyembuhkan infeksi yang disebabkan oleh MERS. Perawatan
medis hanya bersifat supportive untuk meringankan gejala dan bertujuan
membantu tubuh agar dapat menciptakan antibodi virus.
- Ilmuwan kini sedang mencoba beberapa
obat antiviral untuk penyakit lain seperti AIDS, Hepatitis, Influenza dan
lainnya untuk mengobati Infeksi Coronavirus.
- Hingga saat ini belum ada
vaksin yang spesifik dapat mencegah infeksi MERS.
- Meski vaksin belum ditemukan tetapi
ada harapan baru dari sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Science
Translational Medicine menemukan dua antibodi, yaitu MERS-4 dan
MERS-27, yang mampu memblokir sel-sel dalam cawan petri laboratorium yang
terinfeksi virus MERS. Semoga ini merupakan petunjuk awal yang baik.
Pencegahan MERS
Kawasan arab
dan timur tengah merupakan daerah yang sering dikunjungi terutama untuk alasan
keagamaan. Beberapa hal yang perlu diantisipasi oleh masyarakat yang akan
berpergian ke kawasan tersebut adalah sebagai berikut :
- Belum ada vaksin khusus yang
dapat mencegah terjadinya penyakit ini.
- Pencegahan tetap dapat
dilakukan dengan memperkuat imunitas tubuh sebelum bepergian ke daerah
yang dicuriagai terjadi wabah.
- Tutuplah hidung dan mulut
dengan tisu ketika batuk ataupun bersin dan segera buang tisu tersebut ke
tempat sampah.
- Hindari menyentuh mata, hidung
dan mulut dengan tangan yang belum di cuci.
- Menghindari kontak erat dengan
penderita, menggunakan masker, menjaga kebersihan tangan dengan sering
mencuci tangan dengan sabun dan menerapkan etika batuk ketika sakit.
- Gunakan masker dan jaga sanitasi
tubuh dan lingkungan. Bila diperlukan bagi penderita penyakit kronik, di
kerumunan orang, badan tidak fit dan lain lain gunakan masker.
·
Jika anda mengalami demam dan gejala sakit
pada saluran pernapasan bagian bawah, seperti halnya: batuk, atau sesak napas
dalam kurun waktu 14 hari sesudah perjalanan ke daerah timur tengah, segeralah
periksakan diri ke dokter.
Demikianlah
informasi tentang virus MERS, semoga bermanfaat.