Tifus adalah suatu
penyakit infeksi yang sudah lama terkenal di seluruh dunia. Mungkin sama
lamanya dengan munculnya hewat pengerat bernama tikus.
Dari era lingkungan hutan sampai saat ini hutan-hutan telah ditebang dan berubah menjadi gedung-gedung tinggi, ancaman tifus masih menjadi momok penyakit yang masih saja terjadi di berbagai negara. Data prevalensi tifus masih dilaporkan lebih dari 500 ribu kasus pertahunnya.
Dari era lingkungan hutan sampai saat ini hutan-hutan telah ditebang dan berubah menjadi gedung-gedung tinggi, ancaman tifus masih menjadi momok penyakit yang masih saja terjadi di berbagai negara. Data prevalensi tifus masih dilaporkan lebih dari 500 ribu kasus pertahunnya.
Penyebab Penyakit Tifus
Ditengah cuaca tidak
menentu dengan curuah hujan yang tinggi dan banjir diberbagai tempat di negara
kita saat ini kemungkinan terjadi wabah penyakit sangat dimungkinkan pasca
banjir temasuk infeksi tifus, melalui kotoran tikus yang tebawa melalui air
banjir yang sekaligus merupakan pembawa kuman penyakit termasuk kutu tikus
pembawa ricketsiae.
Ricketsiaeae merupakan
keluarga bakteri gram negatif yang tidak bergerak (nonmotil). Ricketsiae
bersifat parasit intrasel obligat. Ada banyak spesies ricketsiae yang dapat
menyebabkan tifus pada manusia seperti ricketsiae tsutstugamushi (tifus jamur),
ricketsiae honei (tifus pulau finder), ricketsiae australis ( tifus bintik2)
dan tifus yang paling umum dan paling sering ditemukan adalah yang disebabkan
oleh ricketsiae tiphy.
Penyakit Tifus yang
paling umum disebabkan melalui gigitan kutu tikus yang sudah terinfeksi Bakteri
Ricketsiae. Kasus lain dapat juga melalui kotoran tikus yang sudah terinfeksi
dapat masuk ke dalam makanan atau minuman. Bakteri Ricketsii juga dapat
menyebar dengan jasa lalat yang memang menyukai tempat kotor kemudian hinggap
di makanan.
Masa Inkubasi Tifus
biasanya sekitar 2-14 hari tergantung pada jenis bakterinya dan kondisi
kekebalan tubuh.
Gejala Tifus
Pada awalnya tifus
ditandai dengan gatal disekitar gigitan kutu tikus yang sudah terinfeksi
ricketsiae, kemudian dalam waktu 4 – 14 hari akan muncul demam yang disertai
dengan badan lemas, lesu dan sakit kepala.
Orang sering menyangka
seperti terserang influenza namun hingga 1 minggu tidak kunjung sembuh. Demam
tidak turun, fotophobia (sensitif thd cahaya), rasa linglung, tuli dan muncul
ruam pada kaki.
Bila tak segera
ditangani akan diikuti pembengkakan pankreas yang menimbulkan sakit perut dan
rasa terbakar di lambung. Pada kasus berat infeksi akan menggerogoti usus
hingga berlubang2 yang berakibat makanan tidak diabsorb secara sempurna bahkan
bisa meracuni masuk dalam darah.
Pengobatan
- Pilihan saat ini dapat diberikan doxycycline atau chlorampenikol dan turunannya.
- Total bedrest merupakan keharusan untuk mencegah penyakit semakin parah,
- Pengaturan diet makanan lunak akan sangat membantu percepat kesembuhan
- Perlu perhatian setelah demam 3 hari lebih, segera periksakan ke dokter terdekat.
- Kabar baiknya sekali seseorang penderita disembuhkan, dalam tubuhnya akan terbentuk semacam kekebalan alami sehingga akan lebih kebal.
Demikian share kali ini tentang tifus, semoga bermanfaat.