Apa itu Stroke?
Stroke berasal dari kata strike, disebut juga serangan otak yang terjadi secara mendadak dan berakibat fatal dan tanpa memperlihatkan gejala lebih dahulu. Seperti halnya serangan jantung, stroke merupakan serangan vaskuler otak yang disebut juga Cerebrovaskuler.Stroke biasa ditandai dengan kematian jaringan otak (infark) yang terjadi karena berkurangnya suplai darah dan oksigen ke otak.
Hal ini dimungkinkan karena adanya sumbatan atau
penyempitan pembuluh darah otak karena berbagai sebab termasuk pecahnya
pembuluh darah di otak. WHO mendefinisikan stroke sebagai gejala-gejala defisit
fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah pada otak.
Di Amerika stroke merupakan penyakit penyebab kecacatan
terbesar dan sekaligus pembunuh nomor tiga. Diperkirakan setelah satu tahun
mengalami serangan stroke, 30% akan meninggal, 30% lainnya akan mengalami
kecacatan derajat sedang hingga parah.
Dewasa ini stroke mengalami “kemajuan” pada cakupan umur
penderita, karena pada dekade lalu stroke hanya merupakan penyakit di usia
tidak produktif dan usia lanjut. Namun sekarang ini stroke sudah banyak
menyerang usia produktif dan “tidak terlalu tua” seperti dilansir dalam journal
of
American Heart Association (AHA). Hart and Miller (1983) dalam jurnal
kesehatan melaporkan bahwa setidaknya 3% kasus stroke terjadi akibat
penyumbatan pembuluh darah otak dengan umur pederita dibawah 30 tahun.
Jenis Jenis Stroke
Stroke dikelompokkan ke dalam dua jenis yaitu stroke iskemik
dan stroke hemorhagic.
Stroke Iskemik disebabkan oleh gangguan pembuluh darah ke
otak, sehingga aliran darah ke otak menjadi terhenti sebagian atau keseluruhan.
80% stroke yang terjadi merupakan jenis stroke iskemik.
Berdasarkan penyebab
gangguan aliran darah ke otak stroke ismek dibagi lagi menjadi 3 sbb:
- Sroke Trombotik : karena terbentuknya trombus atau penggumpalan darah,
- Stroke Embolik : tertutupnya aliran darah karena bekuan darah (emboli)
- HIPOPERFUSSION Sistemik : berkurangnya aliran darah ke otak karenan gangguan denyut jantung.
Stroke Hemorhagic disebut juga stroke pendarahan karena
disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak. Umumnya stroke hemorhagic
berpotensi terjadi pada pasien dengan riwayat hipertensi
Stroke hemorhagic di
bagi lagi menjadi dua yaitu :
- Hemorhagic Intraserebral yakni pendarahan terjadi di dalam jaringan otak,
- Hemorhagic Subarachnoid yakni pendarahan terjadi diruang subarachnoid.
Penyebab Stroke
Berbagai penelitian
di seluruh belahan dunia terus dikembangkan, mengingat stroke telah menjadi permasalahan
kesehatan banyak negara di dunia. Penyebab stroke pun terus diteliti dan
dilaporkan dalam jurnal-jurnal ilmiah di dalam dan luar negeri.
Penyebab stroke dibedakan menjadi dua yaitu kondisi medis penderita dan penyebab non medis seperti gaya hidup.
Penyebab stroke dibedakan menjadi dua yaitu kondisi medis penderita dan penyebab non medis seperti gaya hidup.
Penyebab medis adalah adanya riwayat penyakit yang potensial
berkomplikasi menjadi stroke seperti hipertensi, penyakit jantung,
hiperlipidemia, diabetes mellitus dan stenosis arteri karotis.
Kondisi medis tersebut akan semakin cepat progresnya jika bertemu dengan beberapa faktor resiko yang dimiliki penderita berupa perilaku dan gaya hidup yang kurang sehat misalnya : Merokok, konsumsi alkohol, suka makan berlemak serta bagi mereka penggemar “junkfood”.
Kondisi medis tersebut akan semakin cepat progresnya jika bertemu dengan beberapa faktor resiko yang dimiliki penderita berupa perilaku dan gaya hidup yang kurang sehat misalnya : Merokok, konsumsi alkohol, suka makan berlemak serta bagi mereka penggemar “junkfood”.
Gejala Stroke
Stroke biasa ditandai dengan terjadinya defisit neurologis
yang nyata pada skala CPSS (Cincinatti Prehospital Stroke Scale). Cara mudah
yang dirumuskan para peneliti di North Carolina University adalah dengan
memberikan perintah sederhana kepada pasien suspect stroke untuk melakukan 3
hal sbb:
- Senyum
- Mengangkat kedua tangan,
- Mengucapkan kalimat sederhana.
Dirumah sakit penegakan diagnosa
stroke akan dilakukan dengan MRI (Magnetic Resonance Imaging), CT Scan untuk
melihat gambaran otak dan Angiography (CTA dan MRA) utk melihat gambaran
vaskuler.
Pencegahan dan pengobatan stroke
Mencegah selalu lebih baik dari pada mengobati. Nasehat ini
terasa amat sangat tepat untuk segala penyakit terutama penyakit stroke.
Mencegah serangan stroke sangatlah murah dibandingkan dengan biaya pengobatan
stroke dan komplikasi serta cacat yang ditinggalkan pasca serangan stroke.
- Hindari stress serta selalu bersyukur dalam hidup,
- Periksa tekanan darah secara rutin,
- Periksa kadar gula dan kadar kolesterol darah secara periodik berkala misal saat HUT anda,
- Kurangi berat badan dan jauhi makanan berlemak tinggi,
- Makan makanan sehat dan bergizi seimbang,
- Perbanyak makan buah dan sayuran berwarna hijau dan orange,
- Berolah raga secara teratur,
- Jauhi rokok, alkohol dan obat-obat terlarang,
- Hati-hati dan jangan terlalu sering dalam mengkonsumsi obat sakit kepala, jika sering terjadi sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter.
Namun jika anda telah disiplin menghindari faktor resiko dan
melakukan tips diatas, masih saja terkena serangan stroke dengan gejala tidak
dapat melakukan perintah sederhana CPSS segeralah bergegas ke rumah sakit
terdekat yang memadai untuk penangan stroke. Para ahli penanganan stroke
menyatakan bahwa “golden period” untuk
pertolongan stroke adalah berkisar antara 3 sampai 6 jam sejak serangan
dimulai. Artinya kemungkinan besar stroke akan berakibat fatal dan meninggalkan
cacat jika di tolong diluar periode tersebut.
Pencegahan stroke sekunder
Stroke be gets stroke adalah serangan stroke ulangan setelah
frase akut stroke pertama. Kemungkinan episode stroke berulang merupakan sumber
utama mortalitas dan morbiditas stroke.
Kemungkinan stroke sekunder (berulang) dalam rentang 1 – 5
tahun kemudian meningkat sekitar 30 – 40%. Penyebab terbesar dilaporkan pada
kasus stroke sekunder adalah TIA (Transient Ischemic Attack) karena tidak
terkontrolnya tekanan darah atau hipertensi tidak terkendali.
Berikut ini antara lain rekomendasi dari American Stroke
Association untuk pencegahan serangan stroke sekunder.
- Pengendalian Hipertensi dibawah 120 / 80 mmHg,
- Pengendalian kadar guladarah mendekati Normal (HbA1C < 7%)
- Pengendalian kadar Lipid LDL <100 mg% dan < 70mg% untuk penderita dengan resiko multiple,
- Stop Merokok,
- Pengendalian BMI pada kisaran 18.5 – 24.9 dan lingkar panggul <35 inch utk wanita dan <40 inch utk pria,
- Olah raga dgn aktivitas ringan 30 mnt/hari,
Demikian share kali ini tentang stroke yang merupakan
serangan otak yang telah menjadi problem kesehatan bagi seluruh keluarga
diberbagai negara dibelahan dunia, karena pengobatan penyakit ini tergolong
cukup mahal ditambah potensi cacat yang ditinggalkan pasca stroke akan
berakibat hilangnya sumber pendapatan keluarga karena bisa menyerang di usia
produktif.
Semoga dengan mengetahui informasi tentang stroke kita
menjadi sadar diri dan waspada dengan menjauhi faktor resikonya.