Skip to main content

Prostat, Pembesarannya Berarti Masalah



Penyakit Pembesaran Prostat

Penyakit Pembesaran Prostat dalam istilah medis disebut dengan Benign Prostatic Hiperplasia (BPH) merupakan suatu penyakit yang dialami sebagai gejala penuaan pada pria terjadi pada usia paruh baya sekitar 45 tahun keatas.

Penyakit ini mengakibatkan para pria yang menderita pembesaran prostat merasa terus kebelet pipis hingga harus berkali-kali ke belakang untuk buang air kecil, kadang disertai rasa sakit, panas atau perih saat berkemih, menurunnya volume air seni hingga ancaman yang paling menakutkan bagi pria adalah hilangnya libido dan gairah seksual.

Kelenjar prostat pada pria terletak diantara tulang kemaluan dan dubur dan mengelilingi uretra, sehingga pembesaran pada prostat akan otomatis mengganggu saluran kencing (uretra). Sebagai kompensasi dari tersumbatnya saluran kandung kemih akan bekerja ekstra berat untuk mengeluarkan keluarnya air seni (nge’den) sehingga lama kelamaan akan kelelahan dan rusak. Sehingga mengakibatkan gangguan berkemih, yang berpotensi mengakibatkan penyakit lain yang lebih berbahaya seperti infeksi saluran kencing (ISK), gagal ginjal hingga kanker prostat.

Penyebab Penyakit Prostat

Penyebab pembesaran prostat hingga saat ini belum diketahui secara pasti dan hingga kini diduga sangat berhubungan dengan gejala penuaan pada pria yang disebut dengan istilah andropause.

Jika pada wanita dikenal dengan sebutan menopause maka pada pria gejala penuaan ini disebut dengan istilah andropause. Tanda tanda penuaan pada pria / andropause diantaranya dengan mulai tumbuh uban, helai rambut yang menipis, muncul kerutan di wajah, bercak kecoklatan pada kulit wajah, gigi yang mulai goyang dan sebagainya. Dengan memburuknya pola diet makanan dan perilaku hidup kurang sehat ditambah polusi lingkungan akan memicu kejadian andropause ini muncul lebih awal sebelum waktunya atau disebut dengan penuaan dini.

Untungnya penurunan kadar hormon pada pria tidak terlalu jelas berhubungan dengan tingkat kesehatannya, tidak seperti halnya wanita yang memasuki masa menopause akan sangat rentan terhadap berbagai penyakit seperti osteoporosis, serangan jantung hingga stroke.

Para ahli berpendapat bahwa penuaan dini berhubungan dengan terjadinya penurunan tingkat produksi hormon laki-laki oleh testis yang diduga sebagai penyebab utama gangguan prostat dan termasuk penyakit pembesaran prostat. Hormon laki-laki yang dihasilkan oleh testis tersebut disebut sebagai androgen terdiri testoteron dkk.

Faktor resiko yang disinyalir berhubungan dengan kejadian andropause dan menyebabkan penyakit pembesaran prostat antara lain sebagai berikut :

  • Pria Usia 45 tahun keatas,
  • Gaya hidup stress tingkat tinggi,
  • Kurang Aktivitas olah raga
  • Merokok,
  • Penggemar makanan berlemak tinggi dan kurang serat,
  • Obesitas,
  • Riwayat kadar kolesterol dalam darah yang tinggi,
  • Menderita Diabetes Mellitus,
  • Konsumsi obat pemicu libido khususnya golongan hormon testoteron.

Gejala Pembesaran prostat.

Jika anda mengalami gejala dibawah ini, ditambah dengan memiliki faktor resiko seperti diterangkan diatas, mulailah bergegas konsultasi dengan dokter anda sebelum terlambat.

  1. Sering buang air kecil dan tidak sanggup menahan HIV (Hasrat ingin vipis)
  2. Sulit mengeluarkan atau menghentikan urin, kadang urin hanya berupa tetesan saja,
  3. Kandung kemih terasa penuh padahal baru saja selesai buang air kecil,
  4. Pancaran laju keluar urin melemah,
  5. Pada beberapa kasus disertai nyeri, sakit saat berkemih.

Namun penegakan diagnosa pembesaran prostat dapat dilakukan oleh dokter dengan metoda colok dubur untuk melihat ada tidaknya benjolan disekitar prostat.

Pencegahan dan pengobatan.

Pembesaran prostat seperti halnya penyakit degeratif yang lain seperti hipertensi, diabetes dan stroke dapat dicegah atau minimal diperlambat dengan perubahan perilaku dan gaya hidup sehat. 

Sebenarnya sederhana saja cukup menambahkan kata Jangan pada semua faktor resiko seperti telah diterangkan di atas kecuali pada umur karena umur adalah pasti namun dengan perubahan gaya dan perilaku hidup sehat gejala penuaan dini minimal dapat diperlambat.

Dengan disiplin menambahkan kata jangan pada faktor resiko berarti kita sungguh-sungguh ingin aktif terhindar dari faktor resiko penyakit pembesaran prostat. Jangan stress, jangan kurang aktivitas olah raga, jangan suka makanan berlemak tinggi dan seterusnya.......

Namun jika anda sudah melakukan modifikasi gaya hidup dan menjauhi faktor resiko masih saja mengalami gejala pembesaran prostat, saatnya terapi obat-obatan akan dilakukan sesuai anjuran dan resep dokter ahli hingga kemungkinan tindakan operasi sebagai solusinya.

Obat-obatan untuk mengatasi gejala prostat sudah banyak dipasaran namun harus menggunakan resep dokter. Dokter biasa menggunakan obat yang bekerja menekan produksi hormon dehidrotestoteron, namun efek sampingnya jelas juga pasti menekan libido hingga kemungkinan terjadinya disfungsi seksual.

Pilihan untuk obat lain dari golongan alpha blocker yang juga dikenal sebagai obat anti hipertensi dengan efek samping kemungkinan pusing, sakit kepala, mengantuk, badan lemah hingga mual muntah. Obat ini menekan hormon andrenalin hingga melonggarkan otot-otot yang melingkari prostat dan mengurangi desakan pada saluran kemih.

Selain terapi dengan obat-obatan problem pembesaran prostat dapat diatasi dengan terapi hormon yang disebut terapi sulih hormon. Namun terapi ini harus dalam pengawasan ketat dokter karena salah dosis dan jenis hormon dapat menimbulkan masalah sangat serius seperti kanker prostat.

Pilihan terakhir dalam mengatasi pembesaran prostat tentulah merupakan operasi pembedahan.
Di negara seperti amerika maju operasi prostat merupakan suatu operasi yang paling sering dilakukan pada pria berumur diatas 60 tahun.

Di negara belahan asia berkembang berbagai terapi komplementer yang berperan sebagai suporting terapi yang sudah ada. Namun terapi apapun yang anda pilih sebaiknya berkonsultasilah kepada ahlinya.

Demikian share kali ini mengenai penyakit pembesaran prostat yang sangat perlu diketahui bersama khususnya buat anda yang akan memasuki usia 45 tahun, karena faktor usia ditambah dengan pola hidup kurang sehat, merokok, kolesterol tinggi, doyan makan berlemak merupakan hal bisa menempatkan seorang pria rentan terhadap pembesaran prostat.

Semoga dengan mengetahui informasi penyakit pembesaran prostat ini kita dapat terhindar dengan menjauhi faktor resiko yang dapat memicu penyakit ini.

Popular posts from this blog

Penyakit Paru Obstruktif Menahun (PPOM)

PPOM adalah suatu penyakit Pernafasan yang disebabkan adanya penyumbatan menetap pada saluran nafas oleh emfisema atau bronkhitis kronis .  American Colledge of Chest Physicians mendefinisikan PPOM sebagai sekelompok penyakit paru-paru dengan asal yang tidak jelas ditandai dengan perlambatan aliran udara yang bersifat menetap. Penyebab PPOM Penyebab PPOM paling sering dilaporkan adalah emfisema dan bronkhitis kronis . Emfisema adalah pelebaran pada kantung udara kecil di paru-paru (alveoli) yang disertai dengan kerusakan pada dinding alveoli.  Dalam kondisi normal, sekumpulan alveoli berhubungan dengan saluran nafas kecil (Bronkioli) membentuk struktur yang kuat dan menjaga saluran nafas tetap terbuka.  Pada emfisema dinding alveoli mengalami kerusakan sehingga broncioli menjadi kehilangan struktur penyangganya. Saat udara dihembuskan keluar, broncioli akan seolah mengkerut dan ini bersifat permanen. Bronkhitis kronis adalah penyakit ba...

Jenis Jenis Hepatitis

Penyakit Hepatitis Hepatitis merupakan suatu penyakit peradangan hati/liver/hepar yang disebabkan oleh virus hepatitis dan juga dapat dipicu oleh sebab non virus seperti konsumsi berlebih alkohol, miras, keracunan kimia dari obat dan bahan lain yang masuk melalui saluran pencernaan. Berdasarkan data laporan kasus hepatitis tercatat lebih banyak terjadi karena disebabkan infeksi oleh sejenis virus yang disebut virus hepatitis. Virus hepatitis terus berkembang, berevolusi dan berubah struktur dan jenisnya. Hingga saat ini digolongkan sesuai abjad Hepatitis A , Hepatitis B , Hepatitis C , Hepatitis D dan Hepatitis E dan seterusnya. Berikut informasi untuk menambah pengetahuan kita tentang Hepatitis khususnya yang disebabkan oleh infeksi Virus Hepatitis :   1. Hepatitis A. Hepatitis A adalah suatu infeksi hati oleh virus Hepatitis A atau sering di sebut HAV (Hepatitis A Virus). Menurut Prof. Health Kelly dkk, dalam bukunya tentang 73 Penyakit yang penting...

Penyakit Jantung dan Pengobatannya

Struktur Anatomi Jantung Jantung adalah pusat sirkulasi darah dalam tubuh manusia. Jantung merupakan organ vital yang tersusun dari otot, kira – kira beratnya 300 gram, berbentuk kerucut terbalik, memiliki empat rongga, 2 atrium dan 2 ventrikel yang dipisahkan oleh dinding otot yang disebut septum terletak dada kiri dengan posisi yang sedikit miring ke kiri dan dilindungi oleh tulang rusuk. Jantung memompa darah ke seluruh tubuh dengan cara berkontraksi secara bergantian antara rongga atrium dan rongga ventrikel. Kontraksi otot jantung dikendalikan secara otonom (dibawah sadar) oleh sekelompok jaringan khusus yang disebut nodus sinotrialis. Nodus sinotrialis terletak di serambi kanan. Nodus ini menghasilkan semacam impuls listrik yang membuat otot jantung dapat berkontraksi pada atrium dan ventrikelnya. Jantung merupakan organ tubuh yang luar biasa, pada kondisi normal santai dapat berdenyut 60 – 70 kali permenit, 3600 kali dalam 1 jam atau 86.400 kali dalam 1 hari atau...