Penyakit Demam Berdarah Dengue atau disingkat DBD adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang masuk dalam aliran darah melalui gigitan oleh nyamuk aedes aegypti betina saat nyamuk menghisap darah manusia.
Para ilmuwan
mengatakan bahwa nyamuk aedes
aegypti betina memerlukan zat dalam darah manusia dalam rangka
proses kematangan sel telur nyamuk.
Nyamuk aedes aegypti dengan corak khas
seperti kuda zebra berwarna belang-belang putih ini kerap kali menggigit
manusia di pagi hingga siang hari. Inilah faktor penyebab mengapa banyak anak -
anak yang sedang bermain atau bersekolah menjadi rentan terhadap gigitan nyamuk
vektor (pembawa virus) demam berdarah ini.
Virus dengue terbagi
dalam empat tipe strain yaitu dengue tipe 1, 2, 3 dan 4. Tipe strain
yang dominan di Indonesia adalah tipe 3.
Virus dengue
menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan sistem bekuan darah
oleh sel trombosit hingga dapat mengakibatkan perdarahan bahkan dapat mengakibatkan
kematian.
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) biasa mewabah (epidemis) dan menjadi persoalan kesehatan di berbagai daerah di Indonesia sebagai salah satu negara tropis. DBD juga disebut sebagai salah satu penyakit infeksi daerah tropis (tropic infektion)
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) biasa mewabah (epidemis) dan menjadi persoalan kesehatan di berbagai daerah di Indonesia sebagai salah satu negara tropis. DBD juga disebut sebagai salah satu penyakit infeksi daerah tropis (tropic infektion)
Hal ini terjadi
saat pergantian musim dari musim penghujan ke musim kemarau atau sebaliknya.
Terbentuknya genangan air diberbagai media merupakan hal yang menyenangkan bagi
nyamuk untuk bertelur.
Nyamuk aedes aegypti meletakkan
telurnya di air bersih yang banyak menggenang seperti di daun, kaleng bekas,
ban bekas bahkan, bak mandi bahkan hingga tempat minum burung peliharaan kita.
Gejala penyakit DBD
Gejala penyakit
DBD memang tidak khas atau spesifik sehingga sering kali rancu atau terjadi bias
diagnosa dengan gejala penyakit infeksi yang lain seperti thypus.
Gejala yang tidak
khas seperti panas tinggi, pusing, nyeri otot, nyeri sendi bahkan mual muntah. Akibatnya
sampai saat sering terjadi salah diagnosis.
Kita harus
lebih waspada dan mengenali gejala DBD, bila perlu harus di perkuat dengan
hasil laboratorium untuk tes darah penderita.
Gejala Demam Berdarah Dengue
- Mendadak panas tinggi selama 2 - 7 hari,
- Badan tampak lemah lesu suhu badan antara 38ºC sampai 40ºC atau lebih,
- Muncul bintik merah pada permukaan kulit yang tidak hilang jika kulit direnggangkan (tidak selalu),
- Nyeri pada otot dan persendian,
- Kadang-kadang perdarahan di hidung ( mimisan),
- Mungkin terjadi muntah darah atau berak darah.
Bila tidak segera ditangani dapat menjadi lebih parah
dan dapat berakibat fatal,
- Penderita akan menjadi gelisah,
- Ekstremitas dingin di ujung tangan dan kaki (terasa dingin),
- Berkeringat,
- Timbul perdarahan dari selaput lendir mukosa lambung,
hidung, bekas tempat suntikan atau ditempat lainnya
- Hematemesis atau melena,
- Trombositopenia, menurunnya jumlah trombosit (tidak selalu)
- Pembesaran plasma yang erat hubungannya dengan kenaikan permeabilitas dinding pembuluh darah,
Kesemua
gejala di atas harus diperkuat dengan pemeriksaan sampel darah melalui
laboratorium.
Pengobatan Demam Berdarah Dengue
Pertolongan pertama sangat penting dan perlu dilakukan
apalagi untuk area yang jauh dari sarana pelayanan kesehatan.
Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai
bentuk pertolongan pertama terhadap penderita demam berdarah yaitu:
- Memberikan minum sebanyak mungkin.
- Kompres agar panasnya turun.
- Memberikan obat penurun panas.
- Jika dalam waktu 3 hari demam tidak turun atau malah naik segera bawa ke rumah sakit atau puskesmas.
- Jika tidak bisa minum atau muntah terus menerus, kondisi bertambah parah, kesadaran menurun atau hilang maka harus dirawat di rumah sakit.
Pengobatan
pada tahap ini terutama ditujukan untuk mengatasi perdarahan,
mencegah/mengatasi keadaan syok, kontrol cairan tubuh dengan banyak minum, bila
perlu dilakukan pemberian cairan melalui infus.
Kunci
penting dalam menangani kasus demam
berdarah adalah melakukan adjustment atau koreksi cairan dengan berfokus
pada cairan tubuh.
Saat
terjadi penderita kehilangan banyak cairan melalui keringat, kencing, muntah termasuk
perdarahan maka dianjurkan harus banyak minum, tapi saat sudah selesai kebocoran
cairan, asupan cairan harus dikurangi bahkan distop dalam kurun waktu tertentu.
Upaya
tersebut dilakukan sambil meningkatkan asupan gizi dan nutrisi serta suplemen
bila perlu, sampai tubuh kita mampu membentuk anti bodi untuk melawan virus
dengue.
Bila
sudah terbentuk antibodi virus biasanya penderita akan lebih kebal terhadap
virus dengue di kemudian hari.
Pemberian
antibiotik biasanya tidak akan memberikan efek berarti mengingat virus dengue
tidak bisa dibasmi dengan antibiotik dosis tinggi sekalipun.
Suhu
tubuh harus terus dimonitor agar tidak terjadi syok. Suhu tubuh diusahakan turun
dengan kompres dingin dan pemberian obat antipiretik.
Beberapa tips hidup ini akan berguna agar kita tidak panik jikalau ada anggota keluarga atau bahkan kita sendiri terkena DBD :
- Segera konsultasi ke dokter bila mendadak demam,
- Monitor suhu tubuh penderita setiap hari
- Bawa penderita kembali ke dokter bila demam berlangsung 3 hari,
- Istirahat dan asupan cairan yang cukup merupakan dua hal yang sangat penting pada pasien infeksi virus dengue.
- Bila penderita makin lemas, muntah, sulit makan atau minum, perlu dilakukan pemberian cairan infus oleh dokter.
- Bila hasil laboratorium menunjukkan ada tanda-tanda penurunan trombosit atau peningkatan hematokrit, penderita harus dirawat di rumah sakit.
- Pasien diawasi jangan sampai terjadi syok yang ditandai dengan rasa lemas, mengantuk, dan pingsan, sementara kaki terasa dingin sekali.
Demikian
share kali ini mengenai penyakit demam berdarah, semoga bermanfaat.