Skip to main content

Osteoartritis, Pencegahan dan Pengobatannya



Penyakit OsteoArtritis dan Pengobatannya

http://tipshidupsehathidupbahagia.blogspot.com

Osteoartritis berasal dari kata osteo yang berarti tulang dan artritis yang berarti kelainan sendi. Penyakit osteoartritis (OA) merupakan penyakit kelainan tulang yang terjadi pada persendian. Prevalensinya tinggi pada usia lanjut dan biasanya menimbulkan disabilitas pada usia lanjut. Banyak orang tua yang terpaksa naik kursi roda karena tidak bisa berjalan, atau bahkan hanya terbaring di tempat tidur karena sendi sendinya sangat sakit bila digerakkan.

OA bisa berupa kelainan struktur sendi mulai dari bantalan tulang rawan sendi, cairan sendi, tulang sendi bahkan jaringan pembungkus sendi hingga otot yang mengerakkan sendi.
OA dapat terjadi pada semua sendi namun oa yang sering dilaporkan adalah OA tangan, OA Lutut, OA Panggul, OA Tulang Belakang, OA Kaki, OA Bahu dan OA siku.
Berdasarkan tempat terjadinya OA dapat menyerang satu persendian yang disebut dengan mono artritis dan dapat juga menyerang banyak sendiri atau multiple artritis.

Penyebab OA

http://tipshidupsehathidupbahagia.blogspot.com
Berdasarkan penyebabnya penyakit OA dibedakan menjadi dua yaitu OA primer / Idiopatik dan OA sekunder. OA primer atau OA idiopatik adalah OA yang terjadi namun tidak jelas diketahui apa penyebabnya. 

OA Sekunder merupakan OA yang disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :


  • Metabolik berasal dari makanan seperti OA kristal asam urat dan Gout, 
  • Kelainan Anatomy dari struktur sendi, misal tungkai tidak sama panjang,
  • Trauma pasca operasi, fraktur (patah tulang),
  • Karena ada inflamasi misal karena infeksi.


Gejala OA

http://tipshidupsehathidupbahagia.blogspot.com
Penyakit OA nyaris tidak memberikan gejala yang bisa dikeluhkan penderita, sehingga OA merupakan penyakit yang masuk “The Silent Killer”.
Namun beberapa hal kondisi tubuh dibawah ini perlu mendapat perhatian serius kemungkinan adanya OA :
  • Rasa Kaku di sendi gerak terutama pagi hari,
  • Muncul gangguan gerakan sendi,
  • Nyeri terutama saat ditekan atau digerakkan,
  • Bengkak disekitar sendi,
  • Kemerahan pada sendi,

Pencegahan dan Pengobatan OA,

  • Lakukan pola hidup sehat,
  • Makan bergizi dan berimbang,
  • Bila perlu konsumsi multi vitamin,
  • Berat badan Ideal (BMI) akan mengurangi beban lutut,
  • Rutin teratur Berolahraga minimal jalan santai 45 mnt 2 – 3 kali seminggu.
  • Jangan membebani sendi secara berlebihan.

Pengobatan OA ditujukan pada mengembalikan kondisi sendi seperti semula dan mengembalikan fungsi sendi.
  1. Penderita perlu mendapatkan edukasi mengenai hal-hal yang diperlukan untuk pengobatan OA,
  2. Untuk Meredakan Nyeri dokter akan memberikan analgetik,
  3. Pemberian Chondroprotective agent utk memperbaiki rawan sendi,
  4. Mungkin diperlukan rehabilitasi medis utk motoris dan kognitif,
  5. Pada tingkatan terjadinya deformabilitas sendi perlu dilakukan tindakan pembedahan.
Demikian sharing info tentang penyakit osteo artritis (OA), semoga bermanfaat.
Labels:

Popular posts from this blog

Penyakit Paru Obstruktif Menahun (PPOM)

PPOM adalah suatu penyakit Pernafasan yang disebabkan adanya penyumbatan menetap pada saluran nafas oleh emfisema atau bronkhitis kronis .  American Colledge of Chest Physicians mendefinisikan PPOM sebagai sekelompok penyakit paru-paru dengan asal yang tidak jelas ditandai dengan perlambatan aliran udara yang bersifat menetap. Penyebab PPOM Penyebab PPOM paling sering dilaporkan adalah emfisema dan bronkhitis kronis . Emfisema adalah pelebaran pada kantung udara kecil di paru-paru (alveoli) yang disertai dengan kerusakan pada dinding alveoli.  Dalam kondisi normal, sekumpulan alveoli berhubungan dengan saluran nafas kecil (Bronkioli) membentuk struktur yang kuat dan menjaga saluran nafas tetap terbuka.  Pada emfisema dinding alveoli mengalami kerusakan sehingga broncioli menjadi kehilangan struktur penyangganya. Saat udara dihembuskan keluar, broncioli akan seolah mengkerut dan ini bersifat permanen. Bronkhitis kronis adalah penyakit ba...
Read more

Jenis Jenis Hepatitis

Penyakit Hepatitis Hepatitis merupakan suatu penyakit peradangan hati/liver/hepar yang disebabkan oleh virus hepatitis dan juga dapat dipicu oleh sebab non virus seperti konsumsi berlebih alkohol, miras, keracunan kimia dari obat dan bahan lain yang masuk melalui saluran pencernaan. Berdasarkan data laporan kasus hepatitis tercatat lebih banyak terjadi karena disebabkan infeksi oleh sejenis virus yang disebut virus hepatitis. Virus hepatitis terus berkembang, berevolusi dan berubah struktur dan jenisnya. Hingga saat ini digolongkan sesuai abjad Hepatitis A , Hepatitis B , Hepatitis C , Hepatitis D dan Hepatitis E dan seterusnya. Berikut informasi untuk menambah pengetahuan kita tentang Hepatitis khususnya yang disebabkan oleh infeksi Virus Hepatitis :   1. Hepatitis A. Hepatitis A adalah suatu infeksi hati oleh virus Hepatitis A atau sering di sebut HAV (Hepatitis A Virus). Menurut Prof. Health Kelly dkk, dalam bukunya tentang 73 Penyakit yang penting...
Read more

Penyakit Jantung dan Pengobatannya

Struktur Anatomi Jantung Jantung adalah pusat sirkulasi darah dalam tubuh manusia. Jantung merupakan organ vital yang tersusun dari otot, kira – kira beratnya 300 gram, berbentuk kerucut terbalik, memiliki empat rongga, 2 atrium dan 2 ventrikel yang dipisahkan oleh dinding otot yang disebut septum terletak dada kiri dengan posisi yang sedikit miring ke kiri dan dilindungi oleh tulang rusuk. Jantung memompa darah ke seluruh tubuh dengan cara berkontraksi secara bergantian antara rongga atrium dan rongga ventrikel. Kontraksi otot jantung dikendalikan secara otonom (dibawah sadar) oleh sekelompok jaringan khusus yang disebut nodus sinotrialis. Nodus sinotrialis terletak di serambi kanan. Nodus ini menghasilkan semacam impuls listrik yang membuat otot jantung dapat berkontraksi pada atrium dan ventrikelnya. Jantung merupakan organ tubuh yang luar biasa, pada kondisi normal santai dapat berdenyut 60 – 70 kali permenit, 3600 kali dalam 1 jam atau 86.400 kali dalam 1 hari atau...
Read more