Sifilis merupakan penyakit pada
alat kelamin yang paling kompleks dimulai dari serangan akut, tahap latensi
asimptomatis dan tahap final yang mematikan sekaligus sangat menular.
Sifilis
dapat menyerang sistem saraf dan otak, sistem reproduksi dan dapat menjalar ke
paru paru.
Kasus infeksi sifilis masih
tinggu diseluruh dunia, dilaporkan sekitar 200 ribu kasus setiap tahun dengan
angka kematian mencapai 25% dan 60% kematian ditemukan berasosiasi dengan
penyakit HIV/AIDS.
Berbeda dengan penyakit kelamin
pada umumnya, sifilis sangat berbahaya dan tersembunyi membuat penderita merasa
penyakitnya sudah sembuh namun padahal tengah tertidur dan terus menggerogoti
di bagian dalam tubuhnya.
Sifilis dicirikan dengan luka
primer pada alat kelamin, luka sekuder pada kulit dan membran berlendir pada
periode latensi yang cukup lama serta luka tersier pada tulang, visera, kardio
vaskuler dan sistem saraf pusat penderita.
Tahapan sifilis terbagi dipilah menjadi beberapa tahap sbb :
- Sifilis awal berdurasi 2 tahunan ditandai dengan ketiga luka diatas dan dapat dites secara serologis,
- Sifilis laten kedua hadir dalam 2 tahun atau lebih dengan durasi yang belum diketahui dan tanpa gejala klinis apapun namun sebenarnya telah menggerogoti sistem saraf dll.
- Sifilis tahap akhir diketahui ketika semua gejala kerusakan sistem cardio vaskuler dan neurosifilis muncul.
Penyebab Sifilis
Penyakit sifilis
telah diketahui disebabkan oleh Bakteri Treponema Pallidum, suatu
bakteri dari keluarga spirochaetae yang dapat bergerak dan berbentuk
spiral. Bakteri ini menginfeksi manusia dengan masa inkubasi sekitar 10 hari –
3 bulan dan menular dari manusia ke manusia lainnya melalui kontak cairan
tubuh.
Perilaku seks
bebas dari penderita, penggunaan jarum suntik bersamaan bagi pecandu obat
terlarang dilaporkan merupakan metode penularan yang paling umum terjadi.
Penularan melalui placenta dari ibu ke janin terutama akan sangat fatal diusia
awal kehamilan. Selain itu dapat juga tertular melalui kontak dengan darah
penderita.
Gejala awal Sifilis
- Pada tahap awal sifilis akan ditandai dengan munculnya luka / lesi kecil tanpa rasa sakit ditempat infeksi yang biasanya adalah alat kelamin lidah, bibir atau daerah lubang anus penderita,
- Jika tidak diobati luka tersebut dapat menjadi borok,
- Pembesaran kelenjar getah bening pada pangkal paha,
- Celakanya dengan pengobatan yang tidak sempurna atau bahkan tanpa pengobatan sekalipun kadang luka tersebut dapat sembuh dengan sendirinya namun penyakit akan menjadi laten tanpa gejala yang dirasakan sementara sifilis terus menggerogoti tubuh dari dalam.
Diagnosa Sifilis
Tujuan diagnosa
sifilis dilakukan dengan tujuan mendeteksi keberadaan bakteri spirochaetae diluka
primer atau luka sekunder dengan menggunakan metode imunofluorosens
dengan mikroskopi ruang gelap.
Namun teknologi ini masih sulit dan membutuhkan spesifikasi ahli. Tes lain biasanya kurang memberikan hasil yang efektif karena bisa rancu dengan spirochaetae yang lain dan bukan treponema pallidum (TP)
Namun teknologi ini masih sulit dan membutuhkan spesifikasi ahli. Tes lain biasanya kurang memberikan hasil yang efektif karena bisa rancu dengan spirochaetae yang lain dan bukan treponema pallidum (TP)
Namun jika
terpaksa sekali diagnosa dapat dilakukan dengan cara lain :
- Mengukur antibodi spesifik treponema dalam serum darah dengan aglutinasi partikel Treponema Pallidum,
- Enzim Imunoassay dan tes penyerapan antibodi TP.
- Jika 1 dari ketiga tes ini berhasil berarti pasien positif terinfeksi sifilis.
Selanjutnya setelah
terindikasi positif sifilis masih diperlukan tes dan analisa untuk menentukan
kondisi penderita meliputi :
- Meneliti Riwayat Medis dan tes laboratorium si pasien, khususnya yang berhubungan dengan kecurigaan infeksi sifilis,
- Mendiagnosa adanya tanda-tanda gangguan saraf dan mata,
- Mencari tanda tahap final sifilis agar pengobatan tepat sasaran dan tidak terlambat.
- Meneliti kegagalan pengobatan penyakit kelamin sebelumnya,
- Meneliti tanda-tanda penyakit lain seperti GO dan HIV/AIDS
Pengobatan Sifilis
Berita baiknya,
asal cepat terdeteksi dan diberikan pengobatan yang tuntas, penyakit sifilis
dapat disembuhkan. Saat ini ada obat-obatan golongan penicillin yang biasa
digunakan untuk sifilis. Jenis,
Dosis dan durasi pengobatan harus diberikan
oleh dokter atau ahlinya tergantung dari tingkatan tahap penyakit sifilis yang
ada.
Bagi bayi yang
dilahirkan oleh ibu yang mengidap sifilis harus diberikan perhatian intensif
hingga usia 3 bulan.
Demikian share
kali ini tentang satu lagi penyakit menular seksual, semoga bermanfaat untuk
menambah pengetahuan kita.